![]() |
Bapak Asmoredjo |
Sebagai seorang petani beliau mengaku penghasilan sebagai seorang petani tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari. Jadi beliau mencari rejeki lain dengan menjadi pencari fosil.
Ada cerita pedih dalam perjalanan beliau sebagai seorang penggali fosil. Beliau harus menghadapi dilema saat menemukan fosil. Di satu sisi beliau harus mengikuti himbauan pihak pemerintah bahwa jika menemukan fosil harus diserahkan kepada pihak museum dan di sisi lain beliau harus memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jadi ceritanya begini, jika fosil hasil temuan tersebut diserahkan ke pihak museum maka fosil hasil temuan tersebut akan menjadi salah satu yang menambah kekayaan purbakala Indonesia. Namun seringkali hasil temuan tersebut dihargai murah, katanya paling tinggi Rp. 10.000,- dan bayarnya lama. Sedangkan jika hasil temuan tersebut diserahkan ke pihak penadah, maka pihak penadah benda - benda purbakala berani membayar dengan harga tinggi yakni sekitar Rp. 200.000,- sampai Rp. 300.000,-. Namun tentu saja si tukang tadah akan menjual kembali ke pihak lain (mungkin ke luar negeri) dengan harga selangit. Tentu saja bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu kekayaan purbakalanya.
Cerita ini membuat saya miris. Tampaknya pemerintah kurang serius dalam menjaga kekayaan purbakalanya. Pihak museum yang diwawancarai oleh tim Kick Andy mengaku mereka memang menghadapi dilema, karena pada kenyataannya dana yang disediakan pemerintah untyuk menyelamatkan fosil - fosil temuan tidak mampu bersaing dengan para penadah yang berani membayar dengan harga tinggi. Tidak heran jika fosil hasil temuan yang sangat berharga akhirnya jatuh ke tangan pembeli dari luar negeri.
Hal ini membuka mata kita betapa kita (negara Indonesia) sering kali kehilangan apa - apa yang berharga dalam negara ini karena kurangnya perhatian pemerintah dalam menangani hal - hal tersebut. Mungkin masih banyak Asmoredjo - Asmoredjo lainnya di negeri tercinta ini.
Namun hal itu terjadi beberapa tahun yang lalu. Semoga kondisi sekarang jauh lebih baik. Amien
Sekian semoga bermanfaat
Nanti kalo udah di claim oleh negara lain, baru mencak-mencak, sibuk berkoar-koar..ck..ck..ck..
ReplyDeleteiya bener banget mbak, seperti itulah negara kita
ReplyDelete