Skip to main content

Ibu Astuti : Guru di perbatasan Indonesia - Malaysia


Ibu Astuti

Bu Astuti merupakan salah satu tokoh dalam Film Tanah Surga..Katanya. Tokoh ini diperankan oleh Astri Nurdin.


Beliau merupakan seorang guru yang ditugaskan untuk mengajar di sebuah sekolah di Kalimantan Barat. Sebuah daerah dekat perbatasan Indonesia – Malaysia. Daerah tempat beliau mengajar amat terpencil. Untuk menuju kesana harus menggunakan perahu. Di sana belum ada sambungan listrik dari PLN.

Beliau merupakan satu – satunya guru di sekolah tersebut. Beliau mengajar kelas 3 dan kelas 4 seorang diri. Murid – murid di sekolah tersebut telah setahun diliburkan karena tidak ada guru. Bu Astuti maklum jika anak – anak tersebut perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan suasana sekolah. Makanya beliau mengajarkan kepada mereka dengan penuh kesabaran dan tidak terlalu banyak menuntut.
 
Ibu Astuti sedang mengajar
Ibu Astuti dan Dr. Anwar
Dua bulan kemudian datang seorang dokter baru, menggantikan Dokter Rukma yang telah meninggal. Nama Dokter tersebut adalah Dokter Anwar. Kedatangan dokter tersebut membawa warna baru, baik bagi kampung maupun bagi sekolah. Beliau sering membantu mengajar anak – anak di sekolah.

Suatu hari kampung tersebut akan kedatangan pejabat dari kota yang bermaksud meninjau keadaan sekolah. Bu Astuti segera mempersiapkan segala sesuatunya. Beliau melatih anak – anak untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya, mengibarkan bendera merah putih, dan baris berbaris. Selain itu beliau juga melatih anak – anak untuk menampilkan bakat – bakat mereka. Ada seni tari maupun baca puisi.

Awalnya sang pejabat sangat terkesan dengan seni tari yang ditampilkan oleh anak – anak sekolah tersebut. Beliau bermaksud memberikan bantuan berupa kostum dan tambahan guru untuk mengajar di sekolah tersebut. Namun semuanya beliau batalkan setelah beliau menyaksikan penampilan kedua. Ternyata puisi yang dibacakan sang anak berisi tentang sindiran kepada para pejabat dan pemerintah. Beliau sangat tersinggung akan hal itu.

Akhirnya Bu Astuti dan para murid harus rela meneruskan pendidikan mereka dengan sarana dan prasarana seadanya.

Comments

Popular posts from this blog

Awan Kintoun : Hanya Bisa Dinaikki Oleh Mereka Yang Hatinya Bersih

Awan Kintoun (Tokoh Dalam Komik Dragon Ball) Awan kintoun merupakan salah satu tokoh dalam serial komik Dragon Ball. Awan ini biasa digunakan sebagai kendaraan oleh Son Goku. Awan Kintoun ini mempunyai sifat yang unik yaitu tidak bisa dinaiki oleh mereka yang tidak bersih hatinya. Awan Kintoun ini akan datang hanya dengan memanggilnya menggunakan sebuah teriakan. Namun tentu saja tidak sembarang orang bisa memanggilnya. Hanya orang yang sudah menjadi majikan dari awan tersebut yang dapat memanggilnya.

Guru Yosen : Punya Pedang Yang Tajam Harus Punya Gagang

Guru Yosen (Guru yang mengajarkan Chinmi Kungfu Peremuk Tulang) Guru yosen merupakan salah satu tokoh dalam serial Komik Kungfu Boy . Beliau merupakan guru yang mengajarkan jurus Kungfu Peremuk Tulang kepada Chinmi. Guru yosen merupakan pendekar yang berbakat dan berilmu tinggi. Selain kungfu peremuk tulang, guru yosen juga menguasai jurus andalan lain yaitu jurus dewa petir. Guru Yosen merupakan pendekar yang suka mabuk-mabukkan. Tiada hari baginya tanpa minum arak. Hingga akhirnya beliau meninggal dunia akibat levernya rusak karena terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol. Namun sebelum meninggal beliau sempat mewariskan kungfu peremuk tulang kepada Chinmi. Beliau meninggal dalam keadaan damai dan tersenyum setelah melihat keberhasilan Chinmi menguasai kungfu peremuk tulang.

Jintan : Rival Pertama Chinmi

Jintan Tokoh yang akan kita bahas kali ini adalah Jintan . Dia merupakan salah satu tokoh dalam serial komik Kung fu boy. Dia merupakan kawan seperguruan dari tokoh utama dari komik tersebut, chinmi. Jintan mempunyai ciri-ciri badan besar, agak pendek, dan kadang suka mudah marah (temperamental). Pada awalnya dia kurang suka dengan chinmi, karena dia menganggap dirinya yang paling kuat diantara murid-murid yang lainnya. Dengan adanya Chinmi maka dia merasa tersaingi.