Skip to main content

Dr. Loe : Pengajar Kungfu Satu Jari

Dr. Loe
Dr. Loe merupakan salah satu tokoh dalam serial komik kungfu boy. Beliau adalah seorang dokter yang penuh karisma dan suka menolong orang lain. Beliau jugalah yang mengajarkan Kungfu Satu Jari kepada Chinmi.


Dr. Loe mempunyai koleksi buku yang sangat banyak di rumahnya. Bagi beliau buku merupakan sumber ilmu. Berbagai macam disiplin ilmu perlu dipelajari agar wawasan semakin luas. Selain pandai dalam hal ilmu, beliau juga jago kungfu. Namun meskipun mempunyai ilmu yang tinggi, beliau senantiasa rendah hati. Beliau tidak pernah menampakkan kemampuannya untuk pamer. Beliau hanya menggunakan keahlian kungfunya jika diperlukan saja.

Kerendahan hati merupakan hal mendasar yang ingin Dr. Loe tanamkan kepada Chinmi ketika anak tersebut meminta beliau untuk mengajarkan Kungfu Satu Jari. Sebelumnya, Dr. Loe pernah melihat Chinmi memamerkan kekuatannya di depan umum. Beliau tidak suka orang yang suka pamer dan menyombongkan kekuatannya. Karena hal tersebut bisa membuat seseorang menjadi lemah sebab telah merasa terlalu puas dengan apa yang sudah ada.

Setelah beberapa hari, Dr. Loe memberikan kesempatan kepada Chinmi untuk mengajarkan Kungfu Satu Jari. Namun ada syaratnya. Syaratnya adalah Chinmi tidak boleh memperlihatkan kekuatannya kepada orang lain. Akhirnya Chini dengan tekun mempelajari rahasia dari Kungfu Satu Jari. Inti dari Kungfu tersebut adalah dengan memanfaatkan tenaga dorong lawan yang memukul kepada kita. Jika diibaratkan tubuh manusia terdiri atas Yin dan Yang. Yang adalah bagian yang maju ke depan saat memukul, sedangkan Yin adalah bagian yang tidak maju saat memukul. Dengan menyentuhkan jari di bagian Yin maka akan menyebabkan tenaga dorong yang sangat besar terhadap lawan.

Nah dari tokoh Dr. Loe tersebut, bisa kita ambil pelajaran bahwa kita harus senantiasa rendah hati dan tidak sombong dalam kehidupan sehari hari. Kita juga perlu membaca buku untuk menambah wawasan kita. Kita harus sadar bahwa sebagai manusia kesombongan itu tidak ada gunanya. Hal itu justru membuat kita lemah karena membuat kita tidak berkembang.

Comments

Popular posts from this blog

Awan Kintoun : Hanya Bisa Dinaikki Oleh Mereka Yang Hatinya Bersih

Awan Kintoun (Tokoh Dalam Komik Dragon Ball) Awan kintoun merupakan salah satu tokoh dalam serial komik Dragon Ball. Awan ini biasa digunakan sebagai kendaraan oleh Son Goku. Awan Kintoun ini mempunyai sifat yang unik yaitu tidak bisa dinaiki oleh mereka yang tidak bersih hatinya. Awan Kintoun ini akan datang hanya dengan memanggilnya menggunakan sebuah teriakan. Namun tentu saja tidak sembarang orang bisa memanggilnya. Hanya orang yang sudah menjadi majikan dari awan tersebut yang dapat memanggilnya.

Guru Yosen : Punya Pedang Yang Tajam Harus Punya Gagang

Guru Yosen (Guru yang mengajarkan Chinmi Kungfu Peremuk Tulang) Guru yosen merupakan salah satu tokoh dalam serial Komik Kungfu Boy . Beliau merupakan guru yang mengajarkan jurus Kungfu Peremuk Tulang kepada Chinmi. Guru yosen merupakan pendekar yang berbakat dan berilmu tinggi. Selain kungfu peremuk tulang, guru yosen juga menguasai jurus andalan lain yaitu jurus dewa petir. Guru Yosen merupakan pendekar yang suka mabuk-mabukkan. Tiada hari baginya tanpa minum arak. Hingga akhirnya beliau meninggal dunia akibat levernya rusak karena terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol. Namun sebelum meninggal beliau sempat mewariskan kungfu peremuk tulang kepada Chinmi. Beliau meninggal dalam keadaan damai dan tersenyum setelah melihat keberhasilan Chinmi menguasai kungfu peremuk tulang.

Jintan : Rival Pertama Chinmi

Jintan Tokoh yang akan kita bahas kali ini adalah Jintan . Dia merupakan salah satu tokoh dalam serial komik Kung fu boy. Dia merupakan kawan seperguruan dari tokoh utama dari komik tersebut, chinmi. Jintan mempunyai ciri-ciri badan besar, agak pendek, dan kadang suka mudah marah (temperamental). Pada awalnya dia kurang suka dengan chinmi, karena dia menganggap dirinya yang paling kuat diantara murid-murid yang lainnya. Dengan adanya Chinmi maka dia merasa tersaingi.